Kamis, 04 November 2010

kisah cinta dua negara


Bagi yang tidak percaya dengan keabadian cinta, sebaiknya mendengarcerita ini. Desember lalu, setelah menunggu selama 30 tahun, sepasangkekasih dari Korea Utara dan Vietnam akhirnya bersatu dalampernikahan. Tiga dasawarsa bukanlah waktu yang pendek, tapi merekaberhasil menjaga kesucian cinta mereka dari seberang lautan.

Kisah cinta ini bermula saat seorang mahasiswa kimia asal Vietnampergi ke Korea Utara pada 1971 untuk belajar. Mahasiswa muda itu,Pham Ngoc Canh, jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorangwanita yang sekilas dilihatnya melewati pintu laboratorium diHamhung, tak jauh dari Pyongyang.

Pham pun nekat menemui Ri Young-Hui. Mereka lalu bertukar hadiah,Pham memberi foto dan Ri memberikan alamat yang ditulis di sobekankertas.
Mereka bertemu diam-diam dan berpisah diam-diam. Pham memberitahu ibuRi agar memaksa putrinya menikah dengan pria lain saja karena merekaberdua tidak mungkin dipertemukan. Rezim Korea Utara melarangwarganya berhubungan dengan orang asing, meski dari negara komunisseperti Vietnam.

Ri menolak saran Pham dan ibunya untuk menikah dengan pria lain.Bahkan ketika Pham pulang ke Hanoi karena tugas belajarnya selesai,Ri berusaha bunuh diri. Pham pun akhirnya bertekad untukmemperjuangkan cinta mereka.

Dibantu oleh ibu Ri, kedua kekasih ini menjalin hubungan hanya lewatsurat selama 20 tahun tanpa pernah bertemu sekalipun. Surat terakhirditerimanya pada 1992.
Mengetahui Ri tak mungkin memperjuangkan persatuan mereka kembali,Pham pun mengambil inisiatif untuk selalu mengusahakan pertemuanmereka kembali.

Sebagai seorang penerjemah tim olahraga nasional, Pham beberapa kalimengunjungi Korea Utara. Kesempatan ini selalu digunakannya untukmenghubungi Ri. Namun, usahanya selalu gagal. Orang-orang di KoreaUtara selalu mengatakan, Ri telah menikah atau meninggal, tapi Phamlebih percaya kesejatian cinta Ri ketimbang omongan orang-orang. Iamenolak untuk percaya telah kehilangan kekasihnya.

Pham juga pernah berusaha melunakkan kakunya birokrasi dengan membawa40 surat cinta dalam bahasa Korea yang dikumpulkannya selama 20 tahunitu ke Kedutaan Besar Korea Utara di Hanoi. Ia berharap mereka maumembantu. Namun usaha ini, seperti perjuangan sebelumnya, menemuiketidakpastian
Tahun-tahun terus berlalu dan rambut mereka sudah mulai beruban,namun cinta mereka tak juga pupus. Tahun lalu, Pham melakukan usahaterakhirnya saat ia mendengar delegasi politik Vietnam berkunjung kePyongyang.

Ia kemudian menulis surat kepada Presiden dan Menteri Luar NegeriVietnam. Usahanya kali ini tak sia-sia. Beberapa bulan kemudian, iamendapat jawaban yang ditunggunya selama 30 tahun: pemerintah KoreaUtara mengizinkannya untuk menikahi Ri Young Hui.

September lalu, pasangan yang telah berusia 50 tahunan itu bertemukembali. Mereka pun sepakat untuk tidak menunda-nunda lagi pernikahanyang sudah lama dinantikan itu. Desember lalu, di Hanoi, keduanyamenikah dengan dihadiri 700 tamu yang datang dengan mata berkaca-kaca. bbc/qaris

Sumber: Koran Tempo - Sabtu, 18 January 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar