Kamis, 30 Desember 2010

Renungan: hati yang bahagia

Hati yang bahagia selalu gembira ria
Seperti cahaya yg menerangi semesta
Hati yang bahagia selalu cinta pemiliknya
Ia itu sang pencipta yang selalu melihatnya

Jangan pernah mengisi hati dengan penyesalan
Jangan pernah mengisi hati dengan kekhawatiran
Biarlah yang berlalu itu berlalu dan jangan difikirkan
Cukup bagimu melangkah dengan penuh keyakinan



Mensyukuri nikmat hidup adalah kewajiban
Bagi setiap makhluk yg memiliki akal fikiran
Jangan pernah berburuk sangka kepada Tuhan
Karna ia yg menentukan jalan yg kau rancangkan

Dimana pun kita hidup disana pasti ada masalah
Jangan sampai masalah membuatmu merasa bersalah
Pasrahkanlah semua kepada allah subahanallah wataallah
Yang mengetahui segala yang terbaik bagi hambanya

 International Islamic university Malaysia

Senin, 27 Desember 2010

Demi hidupi kelurga, nenek 70 tahun angkat 100 galon tiap hari

Bayangkan seorang nenek yang hanya memiliki berat badan 37,5 Kilogram dengan usia yang sudah senja ini harus menjadi kuli antar air mineral galon yang memiliki berat lumayan bagi orang tua seukuran dia, namun hal itu tetap dilakukan demi membiayai hidup keluarganya, karena nenek ini menjadi tulang punggung kehidupan keluarganya.
Photobucket
Kebanyakan kita hanya bisa mengeluh dan mengeluh berkeluh kesah menjalani kehidupan dan rutinitas pekerjaan yang membosankan dan serasa berat, sekarang coba tanyakan pada diri Anda lebih susah mana apa yang Anda lakukan dalam mencari nafkah ketimbang apa yang dilakukan nenek ini?
Photobucket
Photobucket
Inilah kisah nyata dari salah satu sudut kota Beijing Cina, yang dikutip ruanghati.com dari sebuah situ lokal yaitu Sina.com, dimana seorang nenek yang bernama Gao Meiyun yang berusia 70 tahun musti bekerja keras banting tulang sebagai kuli angkut air mineral galon kerumah-rumah demi membiayai hidup anak nya yang cacat fisik dan membayar perawatan cucunya yang cacat mental dan membutuhkan biaya perawatan.
Photobucket
Ada apa dengan anak sang nenek sehingga sang nenek Gao harus melakukan ini, kondisi anak yang cacat fisik tak bisa berbuat banyak untuk menjalani hidupnya, sehingga sang ibu adalah tulang punggung hidup mereka. Mereka yang tinggal di Shijingshan District Yangzhuang Middle District Beijing mesti mengenal sang nenek yang dikenal sebagai nenek sang pengantar air galon mineral.
Bayangkan galon air mineral yang beratnya 20 kg lebih harus diangkat dan diantarkan sang nenek yang hanya memiliki berat badan 37,5 kg tersebut, sehari sang nenek bisa mengangkat dan mengantar lebih dari 100 galon dari tempat tuannya bekerja ke pelanggan yang memesannya. Beratnya galon bagi sang nenek membuat badannya yang kurus menjadi semakin bungkuk, bayangkan saja sobat ruanghati.com, sejak jam 6 pagi nenek super ini sudah memulai aktifitasnya hingga jam 10 malam.
Betapa perkasanya nenek renta ini menjalani hidupnya yang berat, namun optimis dan semangat tetap ada bersamanya, tidak malukah dia
Betapa perkasanya nenek renta ini menjalani hidupnya yang berat, namun optimis dan semangat tetap ada bersamanya, tidak malukah dia
Nah sobat, apa yang bisa kita ambil hikmah dari cerita ini, pertama adalah rasa syukur dengan kondisi hidup kita saat ini, masih banyak orang diluar sana yang lebih susah hidupnya dari pada kita, yang kedua adalah semangat hidup, seriang kita mengeluh menjalani hidup yang memang cukup berat sekarang ini, namun seberat apapun hidup yang ada dimuka kita tetap musti kita harus tempuh oleh karenanya tetaplah optimis dan penuh semangat, Tuhan tidak pernah terlelap sekejappun untuk melihat usaha apapun yang kita lakukan dan Tuhan Maha Penyanyang sehingga pastinya pertolongan Dia senantiasa akan datang bersama orang-orang yang sabar, bukankah demikian sobat?

Ya Tuhan, Bayi 3 tahun Dengan telaten merawat ayahnya yang telah lumpuh

Besar nian cobaan bagi pria ini, setelah dirinya lumpuh karena kecelakaan tak lama berselang sang istripun pergi begitu saja meninggalkannya entah kemana. Namun dia masih memiliki mutiara tak ternilai yaitu karunia dari sang Maha Pengasih seorang anak balita usia 3 tahun yang dengan telaten mendampingi dan merawatnya, sungguh sebuah kisah tak ternilai dari seorang anak seusianya.
Kisah Balita 3 tahun merawat ayahnya yang lumpuhBersiap-siap mengambil air untuk mandi sang ayah
Kisah Balita 3 tahun merawat ayahnya yang lumpuhMembawa air untuk membersihakn badan sang ayah
Kisah Balita 3 tahun merawat ayahnya yang lumpuhMengambil handuk untuk keringkan tubuh sang ayah setelah mandi
Seorang balita perempuan yang baru berusia tiga tahun menjadi tumpuan hidup sang ayah setelah ia mengalami kecelakaan dan tak bisa lagi berjalan. Seperti dilansir China News, Senin (20/12/2010), balita bernama Dong Xinyi merawat sang ayah, Dong Jian (26) dan juga membersihkan kotorannya.
Kisah Balita 3 tahun merawat ayahnya yang lumpuhPersiapkan kompor listrik untuk masak makanan
Kisah Balita 3 tahun merawat ayahnya yang lumpuhMemasak makanan buat sang ayah
Xinyi lahir di sebuah keluarga petani di Kota Huanghia di Provinsi Shandong, China, tahun 2007. Beberapa bulan kemudian, sang ibu meninggalkan rumah dan membawa Xinyi setelah Dong Jian mengalami lumpuh akibat kecelakaan. Namun, awal tahun ini, sang ibu mengirimkan Xinyi kembali ke sang ayah. Tidak diketahui mengapa ia melakukan hal itu. Hanya saja, sejak saat itu ia kemudian merawat sang ayah.
“Ia segalanya bagi saya. Setelah kecelakaan, istri meninggalkan saya. Ayah dan ibu tiri saya bahkan tidak peduli. Saya bahkan pernah berpikir untuk bunuh diri,” katanya. “Namun, kini Xinyi adalah di sini dan saya sangat kagum pada dirinya,” katanya. Tidak jelas, bagaimana sang ayah dan anak perempuannya memperoleh uang untuk biaya hidup. Tuhan Maha Pemurah dan Penyayang , senantiasa mengasihi hambaNya yang sabar dan tabah.

Sabtu, 25 Desember 2010

Kisah nyata: keteguhan si kecil bar 'ah

Gadis Bar'ah Ini adalah kisah gadis berumur 10 tahun bernama Bar`ah berasal dari Mesir, orangtuanya adalah seorang dokter dan telah pindah ke Arab Saudi untuk mencari kehidupan yang lebih baik.


Pada usia ini, Bar`ah menghafal seluruh Al Qur'an dengan tajweed, dia sangat cerdas dan gurunya mengatakan bahwa dia sudah maju untuk anak seusianya.


Keluarganya kecil dan berkomitmen untuk Islam dan ajaran-ajarannya ... . hingga suatu hari ibunya mulai merasa sakit perut yang parah dan setelah beberapa kali diperiksakan diketahuilah ibu bar’ah menderita kanker, dan kanker ini sudah dalam keadaan stadium akhir/kronis.


Ibu bar’ah berfikir untuk memberitahu putrinya, terutama jika ia terbangun suatu hari dan tidak menemukan ibunya di sampingnya ... dan inilah ucapan ibu bara’ah kepadanya "Bar`ah aku akan pergi ke surga di depan Anda, tapi aku ingin kamu selalu membaca Al-Quran dan menghafalkannya setiap hari karena Ia akan menjadi pelindungmu kelak... "


Gadis kecil itu tidak benar-benar mengerti apa yang ibunya berusaha beritahukan , Tapi dia mulai merasakan perubahan keadaan ibunya, terutama ketika ia mulai dipindahkan ke rumah sakit untuk waktu yang lama. Gadis kecil ini menggunakan waktu sepulang sekolahnya untuk menjenguk ibunya ke rumah sakit dan membaca Quran untuk ibunya sampai malam sampai ayahnya datang dan membawanya pulang.


Suatu hari fihak rumah sakit memberitahu ayah bar’ah bahwa kondisi istrinya itu sangat buruk dan ia perlu datang secepat dia bisa melalui telfon, sehingga ayah bar’ah menjemput Bar`ah dari sekolah dan menuju ke rumah sakit. Ketika mereka tiba di depan rumah sakit ia memintanya untuk tinggal di mobil ... sehingga ia tidak akan shock jika ibunya meninggal dunia.


Ayah keluar dari mobilnya, dengan penuh air mata di matanya, ia menyeberang jalan untuk masuk rumah sakit, tapi tiba-tiba datang sebuah mobil melaju kencang dan menabrak ayah bar’ah dan ia meninggal seketika di depan putrinya itu...tak terbayangkan ..tangis gadis kecil ini pada saat itu...!


Tragedi Bar`ah belum selesai sampai di sini... berita kematian ayahnya yang disembunyikan dari ibu bar’ah yang masih opname di rumah sakit, namun setelah lima hari semenjak kematian suaminya akhirnya ibu bar’ah meninggal dunia juga. Dan kini gadis kecil ini sendirian tanpa kedua orangtuanya, dan oleh orangtua teman-teman sekolah bar’ah memutuskan untuk mencarikan kerabatnya di Mesir, sehingga kerabatnya bisa merawatnya.


Tak berapa lama tinggal di mesir gadis kecil Bar`ah mulai mengalami nyeri mirip dengan ibunya dan oleh keluarganya ia lalu di periksakan, dan setelah beberapa kali tes di dapati bar’ah juga mengidap kanker ... tapi sungguh mencengangkan kala ia di beritahu kalau ia menderita kanker....inilah perkataan bar’ah kala itu: "Alhamdulillah, sekarang aku akan bertemu dengan kedua orang tua saya."

Semua teman-teman dan keluarga terkejut. Gadis kecil ini sedang menghadapi musibah yang bertubi-tubi dan dia tetap sabar dan ikhlas dengan apa yang ditetapkan Allah untuknya!.....Subhanallah....

Orang-orang mulai mendengar tentang Bar`ah dan ceritanya, dan Saudi memutuskan untuk mengurus nya... ia mengirimnya ke Inggris untuk pengobatan penyakit ini.

Salah satu saluran TV Islam (Al Hafiz - The pelindung) mendapat kontak dengan gadis kecil ini dan memintanya untuk membaca Quran... dan ini adalah suara yang indah yang di lantunkan oleh bar’ah...

http://www.youtube.com/watch?v=NnNS9ID9Ecw Link Bar'ah recited

Mereka (saluran TV Islam) berhasil menghubungi lagi Bar’ah sebelum ia dlm keadaan koma dan dia berdoa untuk kedua orangtuanya dan menyanyikan Nasheed (Nasyid) ...

http://www.youtube.com/watch?v=yD5S-jtxFls Link Bar'ah Nasheed

Hari-hari terlewati dan kanker mulai menyebar di seluruh tubuhnya, para dokter memutuskan untuk mengamputasi kakinya, dan ia telah bersabar dengan apa yang ditetapkan Allah baginya... tapi beberapa hari setelah operasi amputasi kakinya kanker sekarang menyebar ke otaknya, lalu oleh dokter memutuskan untuk melakukan operasi otak... dan sekarang bar’ah berada di sebuah rumah sakit di Inggris menjalani perawatan dalam kondisi koma.

Silakan berdoa untuk Bar’ah, dan bagi saudara-saudara kita di seluruh dunia.


Video bar'ah lainnya .. .


http://www.youtube.com/watch?v=gkIO02s6Ywg
Link Bar'ah recited

Subhanallah... Semoga menjadi Ibrah bagi kita yg diberi kelapangan hidup.

Cerita kali ini adalah Pesan Hidup Dari Bocah Penjual Koran

Cerita kali ini adalah Pesan Hidup Dari Bocah Penjual Koran

Dari tadi pagi hujan mengguyur kota tanpa henti, udara yang biasanya sangat panas, hari ini terasa sangat dingin. Di jalanan hanya sesekali mobil yang lewat, hari ini hari libur membuat orang kota malas untuk keluar rumah.

Di perempatan jalan, Umar, seorang anak kecil berlari-lari menghampiri mobil yang berhenti di lampu merah, dia membiarkan tubuhnya terguyur air hujan, hanya saja dia begitu erat melindungi koran dagangannya dengan lembaran plastik.

“Korannya bu !”seru Umar berusaha mengalahkan suara air hujan.

Dari balik kaca mobil si ibu menatap dengan kasihan, dalam hatinya dia merenung anak sekecil ini harus berhujan-hujan untuk menjual koran. Dikeluarkannya satu lembar dua puluh ribuan dari lipatan dompet dan membuka sedikit kaca mobil untuk mengulurkan lembaran uang.

“Mau koran yang mana bu?, tanya Umar dengan riang.
”Nggak usah, ini buat kamu makan, kalau koran tadi pagi aku juga sudah baca”, jawab si ibu.

Si Umar kecil itu tampak terpaku, lalu diulurkan kembali uang dua puluh ribu yang dia terima, ”Terima kasih bu, saya menjual koran, kalau ibu mau beli koran silakan, tetapi kalau ibu memberikan secara cuma-cuma, mohon maaf saya tidak bisa menerimanya”, Umar berkata dengan muka penuh ketulusan.

Dengan geram si ibu menerima kembali pemberiannya, raut mukanya tampak kesal, dengan cepat dinaikkannya kaca mobil. Dari dalam mobil dia menggerutu ”Udah miskin sombong!”. Kakinya menginjak pedal gas karena lampu menunjukkan warna hijau. Meninggalkan Umar yang termenung penuh tanda tanya.Umar berlari lagi ke pinggir, dia mencoba merapatkan tubuhnya dengan dinding ruko tempatnya berteduh.Tangan kecilnya sesekali mengusap muka untuk menghilangkan butir-butir air yang masih menempel. Sambil termenung dia menatap nanar rintik-rintik hujan di depannya, ”Ya Tuhan, hari ini belum satupun koranku yang laku”, gumamnya lemah.

Hari beranjak sore namun hujan belum juga reda, Umar masih saja duduk berteduh di emperan ruko, sesekali tampak tangannya memegangi perut yang sudah mulai lapar.Tiba-tiba didepannya sebuah mobil berhenti, seorang bapak dengan bersungut-sungut turun dari mobil menuju tempat sampah,”Tukang gorengan sialan, minyak kaya gini bisa bikin batuk”, dengan penuh kebencian dicampakkannya satu plastik gorengan ke dalam tong sampah, dan beranjak kembali masuk ke mobil. Umar dengan langkah cepat menghampiri laki-laki yang ada di mobil. ”Mohon maaf pak, bolehkah saya mengambil makanan yang baru saja bapak buang untuk saya makan”, pinta Umar dengan penuh harap. Pria itu tertegun, luar biasa anak kecil di depannya. Harusnya dia bisa saja mengambilnya dari tong sampah tanpa harus meminta ijin. Muncul perasaan belas kasihan dari dalam hatinya.

“Nak, bapak bisa membelikan kamu makanan yang baru, kalau kamu mau”
”Terima kasih pak, satu kantong gorengan itu rasanya sudah cukup bagi saya, boleh khan pak?, tanya Umar sekali lagi.”Bbbbbooolehh”, jawab pria tersebut dengan tertegun. Umar berlari riang menuju tong sampah, dengan wajah sangat bahagia dia mulai makan gorengan, sesekali dia tersenyum melihat laki-laki yang dari tadi masih memandanginya.

Dari dalam mobil sang bapak memandangi terus Umar yang sedang makan. Dengan perasaan berkecamuk di dekatinya Umar.

”Nak, bolehkah bapak bertanya, kenapa kamu harus meminta ijinku untuk mengambil makanan yang sudah aku buang?, dengan lembut pria itu bertanya dan menatap wajah anak kecil di depannya dengan penuh perasaan kasihan.”Karena saya melihat bapak yang membuangnya, saya akan merasakan enaknya makanan halal ini kalau saya bisa meminta ijin kepada pemiliknya, meskipun buat bapak mungkin sudah tidak berharga, tapi bagi saya makanan ini sangat berharga, dan saya pantas untuk meminta ijin memakannya ”, jawab si anak sambil membersihkan bibirnya dari sisa minyak goreng.

Pria itu sejenak terdiam, dalam batinnya berkata, anak ini sangat luar biasa. ”Satu lagi nak, aku kasihan melihatmu, aku lihat kamu basah dan kedinginan, aku ingin membelikanmu makanan lain yang lebih layak, tetapi mengapa kamu menolaknya”.Si anak kecil tersenyum dengan manis,


”Maaf pak, bukan maksud saya menolak rejeki dari Bapak. Buat saya makan sekantong gorengan hari ini sudah lebih dari cukup. Kalau saya mencampakkan gorengan ini dan menerima tawaran makanan yang lain yang menurut Bapak lebih layak, maka sekantong gorengan itu menjadi mubazir, basah oleh air hujan dan hanya akan jadi makanan tikus.”

”Tapi bukankah kamu mensia-siakan peluang untuk mendapatkan yang lebih baik dan lebih nikmat dengan makan di restoran di mana aku yang akan mentraktirnya”, ujar sang laki-laki dengan nada agak tinggi karena merasa anak di depannya berfikir keliru.

Umar menatap wajah laki-laki didepannya dengan tatapan yang sangat teduh,”Bapak!, saya sudah sangat bersyukur atas berkah sekantong gorengan hari ini. Saya lapar dan bapak mengijinkan saya memakannya”, Umar memperbaiki posisi duduknya dan berkata kembali, ”Dan saya merasa berbahagia, bukankah bahagia adalah bersyukur dan merasa cukup atas anugerah hari ini, bukan menikmati sesuatu yang nikmat dan hebat hari ini tetapi menimbulkan keinginan dan kedahagaan untuk mendapatkannya kembali di kemudian hari.”Umar berhenti berbicara sebentar, lalu diciumnya tangan laki-laki di depannya untuk berpamitan. Dengan suara lirih dan tulus Umar melanjutkan kembali,”Kalau hari ini saya makan di restoran dan menikmati kelezatannya dan keesokan harinya saya menginginkannya kembali sementara bapak tidak lagi mentraktir saya, maka saya sangat khawatir apakah saya masih bisa merasakan kebahagiaannya”.

Pria tersebut masih saja terpana, dia mengamati anak kecil di depannya yang sedang sibuk merapikan koran dan kemudian berpamitan pergi.”Ternyata bukan dia yang harus dikasihani, Harusnya aku yang layak dikasihani, karena aku jarang bisa berdamai dengan hari ini”

Kamis, 23 Desember 2010

Saudaraku yang dalam penantian

ijinkanlah saya berbagi dalam goresan tulisan ini…
jika menurut teman-teman, baik…maka ambillah…
dan jika menurut teman-teman, buruk…maka tinggalkanlah….
saudaraku….
wanita muslimah…laksana bunga….yang menawan…
wanita muslimah yang sholehah….bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya….
Begitu indah…
begitu berkilau…
begitu menentramkan…
teramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut…
namun tentunya….tak sembarang orang berhak meraihnya….menghirup sarinya….
hanya yang dia yang benar-benar terpilihlah…yang dapat memetiknya…
yang dapat meraih pesonanya…
dengan harga mahal yang teramat suci…
sebuah ikatan amat indah…bernama pernikahan…
karena itu…sebelum saatmu tiba….
janganlah engkau biarkan seorang muslimah layu sebelum masanya…
jangan kau menjadikan serigala liar membuatnya bahan permainan dalam keisenganmu…
Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh….atas nama taaruf…atas nama cinta…
Ya…atas nama cinta…
jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh….atas nama taaruf…atas nama cinta
Kau tau saudaraku…??
Jika seseorang jatuh cinta….maka cinta akan membungkus seluruh aliran darahnya…membekuknya dalam jari-jarinya…dan menutup semua mata…hati dan pikirannya….
Membuat seseorang lupa akan prinsipnya….
Membuat seseorang lupa akan besarnya fitnah ikhwan-akhwat…
Membuat seseorang lupa akan apa yang benar dan apa yang seharusnya ia hindarkan…
Membuat seseorang itu lupa akan apa yang telah ia pelajari sebelumnya tentang batasan-batasan pergaulan ikhwan akhwat…
Membuat seseorang menyerahkan apapun…supaya orang yang ia cintai…”bahagia” atau ridho terhadap apa yang ia lakukan…
Membuat orang tersebut lupa…bahwa….cinta mereka belum tentu akan bersatu dalam pernikahan….
Ya saudaraku….akhi fillah…
Jangan sampai cinta menjerumuskanmu dalam lubang yang telah engkau tutup rapat sebelumnya…
Karena itu…jika engkau mulai menyadari adanya benih-benih cinta mulai tertanam lembut dalam hatimu yang rapuh…segeralah…buat sebuah benteng yang tebal…yang kokoh…
Tanam rumput beracun disekelilingnya…
Pasang semak berduri di muara-muaranya
Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertepuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin…
Cinta begitu dasyat pengaruhnya…jika engkau tau….
Karena itu…jika engkau mulai menyadari adanya benih-benih cinta mulai tertanam lembut dalam hatimu yang rapuh…segeralah…buat sebuah benteng yang tebal…yang kokoh…
Tanam rumput beracun disekelilingnya…
Pasang semak berduri di muara-muaranya….
Berlarilah menjauhinya…menjauhi orang yang kau cintai….
Buat jarak yang demikian lebar padanya….
jangan kau berikan ia kesempatan untuk menjajaki hatimu…
Biarlah air mata mengalir untuk saat ini…
Karena kelak yang akan kalian temui adalah kebahagiaan…
biarlah sakit ini untuk sementara waktu…
biarlah luka ini mengering dengan berjalannya kehidupan…
Karena…cinta tidak lain akan membuat kalian sendiri yang menderita…
Kalian sendiri…
Saudaraku…. tentunya sudah mengerti dan paham…
bagaimana rasanya jika sedang jatuh cinta…
jika dia jauh..kita merasa sakit karena rindu…
jika ia dekat…kita merasa sakit…karena takut kehilangan….
padahal…ia belum halal untukmu…dan mungkin tidak akan pernah menjadi yang halal…
karena itu…jauhilah ia…
jangan kau biarkan dia menanamkan benih-benih cinta di hatimu….dan kemudian mengusik hatimu…
jangan kau biarkan dia mempermainkanmu dalam kisah yang bernama cinta…
maka…bayangkanlah keadaan ini…tentang istrimu kelak…
saudaraku…..
sukakah engkau..??
apabila saat ini ternyata istrimu (kelak) sedang memikirkan pria yang itu bukan engkau..???
sukakah engkau..??
bila ternyata istrimu (kelak) saat ini tengah mengobrol akrab…tertawa riang…becanda…
saling menatap…
saling menggoda…
saling mencubit…
saling memandang dengan sangat…
saling menyentuh…???
dan bahkan lebih dari itu…??
sukakah engkau saudaraku…??
sukakah engkau bila ternyata saat ini istrimu (kelak) sedang jalan bersama pria lain yang itu bukan engkau…??
sukakah engkau…??
bila saat ini istrimu (kelak) tengah berpikir dan merencanakan pertemuan berikutnya…??
tengah disibukkan oleh rencana-rencana…apa saja yang akan ia lakukan bersama pria itu…??
tidak cemburukah engkau temanku..??
bila saat ini istrimu (kelak) sedang makan bareng bersama pria lain…
istrimu (kelak) saat ini sedang digoda oleh pria-pria….
istrimu (kelak) sedang ditelepon dengan mesra…
istrimu (kelak) saat ini sedang curhat dengan pria… yang berkata…”aku tak bisa jika sehari tak mengobrol denganmu…”
tidak cemburukah…?? tidak cemburukah…?? tidak cemburukaaaaahhhhhhhh……???
tidak terasa bagaimanakah..
jika istrimu (kelak) saat ini tengah beradu pandangan…
bercengkrama..
bercerita tentang masa depannya…
dengan pria lain yang bukan engkau…???
sukakah engkau kiranya istrimu (kelak) saat ini tidak bisa tidur karena memikirkan pria tersebut…??
menangis untuk pria tersebut…??
dan berkata dengan hati hancur…”aku sangat mencintamu…aku sangat mencintaimu…???”
tidak patah hatikah engkau…???
sukakakah engkau bila istrimu (kelak ) berkata pada pria lain..”tidak ada orang yang lebih aku cintai selain engkau…??”
menyebut pria tersebut dalam doanya…
memohon pada Allah supaya pria tersebut menjadi suaminya…
dan ternyata engkaulah yang kelak akan jadi suaminya…..dan bukan pria tersebut…???
jika engkau tidak suka akan hal itu…
jika engkau merasa cemburu….
maka demikian halnya dengan istrimu (kelak)…
dan…Allah jauh lebih cemburu daripada istrimu….
Allah lebih cemburu…saudaraku…
melihat engkau sendirian…namun pikirannmu enggan berpindah dari wanita yang telah mengusik hatimu tersebut….
saudaraku….kalian percaya takdir bukan..?
saudaraku….kalian percaya takdir bukan..?
apabila dua orang telah digariskan untuk dapat hidup bersama…
maka…
sejauh apapun mereka…
sebanyak apapun rintangan yang menghalangi…
sebesar apapun beda diantara mereka…
sekuat apapun usaha dua orang tersebut untuk menghindarkannya…
meski mereka tidak pernah komunikasi sebelumnya…
meski mereka sama sekali tidak pernah membayangkan sebelumnya…
meski mereka tidak pernah saling bertegur sapa…
PASTI tetap saja mereka akan bersatu….
seakan ada magnet yang menarik mereka…
akan ada hal yang datang…untuk menyatukan mereka berdua….
akan ada suatu kejadian…yang membuat mereka saling mendekat…dan akhirnya bersatu…
namun…
apabila dua orang telah ditetapkan untuk tidak berjodoh…
maka…
sebesar apapun usaha mereka untuk saling mendekat…
sekeras apapun upaya orang disekitar mereka untuk menyatukannya…
sekuat apapun perasaan yang ada diantara mereka berdua…
sebanyak apapun komunikasi diantara mereka sebelumnya…
sedekat apapun…
PASTI…akan ada hal yang membuat mereka akhirnya saling menjauh…
ada hal yang membuat mereka saling merasa tidak cocok…
ada hal yang membuat mereka saling menyadari bahwa memang bukan dia yang terbaik….
ada kejadian yang menghalangi mereka untuk bersatu…
bahkan ketika mereka mungkin telah menetapkan tanggal pernikahan…
namun…yang perlu dicatat disini adalah…
yakinlah…bahwa yang diberikan oleh Allah…
yakinlah…bahwa yang digariskan oleh Allah…
yakinlah…bahwa yang telah ditulis oleh Allah dalam KitabNya..
adalah…yang terbaik untuk kita….
adalah….yang paling sesuai untuk kita…
adalah…yang paling membuat kita merasa bahagia,,,,
karena Dialah…yang paling mengerti kita…lebih dari kita sendiri…
Dialah…yang paling menyayangi kita…
Dialah…yang paling mengetahui apa-apa yang terbaik untuk kita…
sementara kita hanya sedikit saja mengetahuinya…dan itupun hanya berdasarkan pada persangkaan kita…
dan….yang perlu kita catat juga adalah…
JIKA KITA TIDAK MENDAPATKAN SUATU HAL YANG KITA INGINKAN…ITU BUKAN BERARTI BAHWA KITA TIDAK PANTAS UNTUK MENDAPATKANNYA….NAMUN JUSTRU BERARTI BAHWA…KITA PANTAS…KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK DARI HAL TERSEBUT…
KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK…SAUDARAKU….
LEBIH BAIK….

meskipun saat ini…mata manusia kita tidak memahaminya…
meskipun saat itu…perasaan kita memandangnya dengan sebelah mata…
meskipun saat itu…otak kita melihatnya sebagai sesuatu yang buruk….
Tidak…jangan terburu-buru menvonis bahwa engkau telah diberikan sesuatu yang buruk….bahwa engkau tidak pantas….
karena kelak…engkau akan menyadarinya…
engkau akan menyadarinya perlahan…bahwa apa yang telah hilang darimu….bahwa apa yang tidak engkau dapatkan….bukanlah yang terbaik untukmu…bukanlah yang pantas untukmu…bukanlah sesuatu yang baik ,,,,untukmu….
karena itu…saudaraku…
jangan mubazirkan perasaanmu…air matamu…waktumu….
jangan kau umbar semua perasaan cintamu ketika engkau tengah menjalin proses taarufan…
jangan kau umbar semua kekuranganmu…jangan kau ceritakan semuanya…
jangan kau terlalu ngotot ingin dengannya…jika engkau mencintainya…
karena belum tentu dia adalah jodohmu…
pun jangan takut bila ternyata kalian tidak merasa cocok…
karena Allah telah menetapkan yang terbaik untuk kalian…
maka…memohonlah padaNya…
mintalah padanya diberikan petunjuk…dan dijauhkan dari segala godaan yang ada…
karena…cinta sebelum pernikahan…pada hakekatnya adalah sebuah cobaan yang berat…
Dan…percayalah…jodoh itu tidak ada kaitannya dengan banyak sedikitnya kenalan…banyak sedikitnya teman perempuan
sama sekali tidak…
karena jika laki-laki yang terjaga maka Allahlah yang akan mengirimkan pendamping untuknya…
karena laki-laki yang terjaga adalah laki-laki yang banyak didamba oleh seorang akhwat sejati…
jadi…jagalah dirimu…hatimu…kehormatanmu…sebelum saatnya tiba…
perbanyak bekalmu…dan doamu…
yakinlah…bahwa Allah yang akan memilihkan yang terbaik untukmu…
amien…
*Ya Allah…karuniakanlah kami seorang pasangan yang sholeh…
yang menjaga dirinya…
yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya…
yang senantiasa memperbaiki dirinya…
yang senantiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah…
yang baik akhlaknya…
yang menerima kami apa adanya…
yang akan membawa kami menuju Jannah Mu Ya Rabb…
kabulkan ya Allah…
amien…
dan segerakanlah…karena hati kami teramat lemah…dan cinta sebelum menikah adalah sebuah cobaan yang berat…

Istriku.........

Dan ketika kupandangi wajahmu....
Terpancar sinar bahagia dan ketenangan walaupun kutahu...
Redup matamu menyimpan satu rintihan yang memberat....
Ketika kutersentak dari pembaringan di kala fajar kadzib menyingsing. ..
Aku terpana dengan munajatmu yang syahdu.


Isteriku..
Tatkala teman-temanmu tengah bersantai, happy fun....
Di keramaian dunia ciptaan mereka...
Engkau bahagia mengorbankan seluruh detik-detikmu. ...
Hanya untuk Islam dan keagungan muslimin...
Tatkala lengan-lengan mereka dibaluti...
Pelbagai hiasan yang indah...
Leher-leher mereka memberat dilingkari dengan kilauan emas berlian... Pakaian-pakaian anggun bak puteri kayangan...
Wajah mereka dibaluri pelbagai warna dan jenama...

Kau umpama ladang ummah...
Kau menginfaqkan seluruh jiwa dan raga demi kebangkitan Islam...
Kau tak pernah bersungut-sungut, mengeluh, meminta-minta maupun mengadu domba...
Tatkala mereka berlomba-lomba mengejar pangkat dan nama...

Kau sibuk menjulang nama dengan pengaduanmu di sisi yang Esa...

Isteriku....
Bukan aku tidak mampu membelikan benda dan hiasan-hiasan tersebut...
Tetapi isteriku...
Aku masih ingat tatkala aku menyuntingmu untuk kujadikan isteri dan penghuni kamar hatiku....
Kau melafazkan satu tuntutan, "Saya siap mendampingi perjuangan ini bersama akhi tetapi dengan syarat...

" Sambil tersenyum kau menghela nafas dalam-dalam. ...
Aku termangu sendirian...
Syarat apakah itu?
Bungalow kah?
Hamparan tanah berhektar-hektar kah?
Mobil mewahkah?
Intan berliankah?

Pakaian sutera yang high class?
Perabot mahal dari Itali kah?...
Atau honeymoon di Paris ?..


Lama kau mengumpulkan kekuatan untuk sekedar berkata...
Akhirnya...
Arghhh... Permintaanmu itu...
Pasti ditertawakan oleh kerabat dan teman-teman kita...
Aku tergugu, haru dan bangga...
Dengan penuh keyakinan kau berkata..
"Akhi , Mampukah akhi menjadikan saya sebagai isteri yang kedua ?....
Mampukah akhi menjadikan Islam sebagai isteri pertama yang lebih memerlukan perhatian?.. .
Mampukah akhi meletakkan kepentingan Islam melebihi segala-galanya termasuk urusan-urusan dunia?...

Mampukah akhi menjual diri semata-mata karena Islam?..
Mampukah akhi berkorban meninggalkan kelezatan dunia?...

Mampukah akhi menjadikan Islam laksana bara api....
Akhi perlu menggenggamnya agar bara itu terus menyala...
Mampukah akhi menjadi lilin yang rela membakar diri untuk Islam..
Bukannya seperti lampu pijar yang bisa di'on'kan bila perlu dan di'off'kan bila tidak....
Mampukah akhi mendengar hinaan yang bakal dilontarkan kepada anda karena perjuangan anda....
Dan...
mampukah akhi menjadikan saya isteri seorang pejuang yang tidak dimanja dengan fatamorgana dunia?...

Aduh! Banyaknya syarat-syarat itu isteriku...

Namun aku menerima syarat-syarat tersebut karena aku tahu..
Jiwamu kosong dari syurga dunia...
Karena aku tahu kau mampu mengubah dunia ini dengan iman dan akhlakmu..
Bukannya kau yang diubah oleh dunia...

Isteriku..
Akhirnya jadilah engkau penolong setiaku sebagai nakhoda mengemudi bahtera kehidupan kita...
Susah senang kita tempuh bersama...
Aku terharu dengan segala kebaikanmu.. .

Kau jaga akhlakmu...
Kau pelihara maruahmu selaku muslimah...
Kau tak pernah mengeluh apabila sering ditinggalkan demi tugasku menegakkan Islam ke persada agung....
Kau jua sanggup mengekang mata menungguku sambil memberikan aku suatu senyuman terindah di ambang pintu tatkala aku pulang lewat malam....
Malah kau seringkali meniupkan semangat untuk aku terus tsabat di pentas perjuangan ini....
Kau tabur bunga-bunga jihad walaupun kita masih jauh dengan keharuman kemenangan.. .

Isteriku..
Tangkasnya engkau selaku isteri...
Biarpun kau jua sibuk bersama mengorbankan tenaga dalam perjuanganku ini..
Kau jaga relasi kita dengan indahnya...
Kau siraminya dengan wangian cinta dan kasih sayang....
Kau tak pernah menjadikan kesibukanmu itu untuk kau lari dari amanahmu meskipun jadualmu padat dengan agenda-agenda bersama masyarakat dan kaum sejenismu...  
Cekalnya engkau mendidik anak-anak...
Kau kenalkan mereka dengan Allah, Rasul saw, para sahabat yang mulia serta para pejuang Islam...

Kau titipkan semangat mereka sebagai generasi pelapis jundullah...
Kau asuh mereka hidup dengan Al Quran...
Malah kau temani mereka mengulangkaji pelajaran dikala menjelang imtihan...

Isteriku...
Barangkali inilah pelajaran dari ustadzah Zainab Al Ghazali...
Tangan yang mengayun buaian dapat mengguncang dunia...
Kau beri didikan dua generasi sekaligus, generasi kini dan generasi kan datang Suamimu dan anak-anakmu dengan MAHABBAH Andai ibunda Khadijah Al Kubra masih ada..
Pasti beliau tersenyum bangga karena masih ada srikandi Islam...
SEPERTIMU... .
WAHAI ISTERIKU..

Renungan bagi suami istri...

Untuk Calon Suami, renungkanlah...

Pernikahan menyingkap tabir rahasia
Sesungguhnya istri yang engkau nikahi
Tidaklah semulia Khadijah Khuwailid

Tidaklah setaqwa Al Humairo'
Pun tidak setabah Az Zahro

Justru istrimu hanyalah wanita akhir zaman yang berasa menjadi sholihah

Pernikahan mengajari kita kewajiban bersama

Istri menjadi bumi dan engkau langit yang menaunginya

Istri dikiaskan sebagai ternak dan engkaulah gembalanya
Istri adalah makmum dan engkau imamnya
Saat istri menjadi madu, teguklah sepuasmu
Ketika istri menjadi racun, tawarkanlah bisanya
Istri adalah tulang yang bengkok, berhati-hatilah bila meluruskannya

Pernikahan menyadarkan kita

Tentang perlunya iman dan taqwa

Untuk belajar merenda kesabaran
Dalam meraih Ridho Allah Ta'ala
Karena memiliki istri yang tak sebaik Ummahatul Mukminin
Justru akan menyadarkan dirimu dari khilaf

Engkau bukanlah Rasulullah SAW
Bukan pula Imam 'Ali Karomallahu wajhah

Namun engkau adalah...
Suami akhir zaman yang berusaha untuk menajdi sholih

Dan Untuk Calon Istri, renungkanlah...
Pernikahan membuka tabir rahasia

Sesungguhnya suami yang menikahimu
Tidaklah semulia Muhammad ibn Abdullah
Tidaklah setaqwa Ibrahim 'Alaihissalam
Tidak pula setabah Ayyub 'Alaihissalam
Atau pun segagah Musa 'Alaihissalam
Apalagi setampan Yusuf 'Alaihissalam

Justru suamimu hanyalah lelaki akhir zaman yang berasa membangun keturunan yang sholih

Pernikahan mengajari kita kewajiban bersama

Suami sebagai rumah dan engkau penghuninya
Suami adalah nahkoda dan engkau navigatornya
Suami bagaikan anak kecil yang nakal dan engkau adalah penuntun kenakalannya
Saat suami menjadi raja nikmatilah kemegahan singgasananya
Ketika suami menjadi bisa tawarkanlah racunnya
Seandainya suami menjadi pengemudi yang lancang sabarlah saat memperingatkannya

Pernikahan menyadarkan kita

Tentang perlunya iman dan taqwa
Untuk belajar merenda kesabaran
Dalam meraih Ridho Allah Ta'ala
Karena memiliki suami yang tak sebaik para Anbiya'
Justru akan menyadarkan dirimu dari khilaf

Engkau bukan Khodijah yang begitu sempurna dalam menjaga
Bukan pula Ibunda Hajar yang sangat setia dalam sengsara

Namun engkau adalah...
Istri akhir zaman yang berusaha untuk menajdi sholihah

Ya Robby,
Hidup hanya sekali, izinkanlah hamba menjadi Mujahidah
Dan mati hanyalah sekali, izinkan hamba menjadi Syahidah
Amin

Jangan!!!......

 jangan menunggu bahagia baru tersenyum.
tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia

jangan menunggu kaya baru bersedekah.
tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya

jangan menunggu termotivasi baru bergerak.
tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi

jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli,
tapi pedulilah dengan orang lain! maka kamu akan dipedulikan...

jangan menunggu orang memahami kamu baru kita memahami dia,
tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu

jangan menunggu terinspirasi baru menulis.
tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu

jangan menunggu proyek baru bekerja.
tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu

jangan menunggu dicintai baru mencintai.
tapi belajarlah mencintai, maka kamu akan dicintai

jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang,
tapi hiduplah dengan tenang, Insya Allah bukan sekadar uang yang datang,

jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti.
tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti

jangan menunggu sukses baru bersyukur.
tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu

jangan menunggu bisa baru melakukan,
tapi lakukanlah! Kamu pasti bisa!

Para Pecundang selalu menunggu Bukti dan Para Pemenang Selalu Menjadi Bukti
Seribu kata mutiara akan dikalahkan Satu Aksi Nyata!

oleh Pramono Dewo
dari milis motivasi

Senin, 20 Desember 2010

sudah sehatkah hubungan anda dengan kekasih?

Berapa lama Anda sudah menjalin hubungan dengan kekasih? Anda mungkin tak pernah terpikir atau malah tidak mempunyai keberanian untuk menilai, masuk dalam kualitas mana hubungan Anda dengan si dia. Atau, mungkin saja Anda menganggap hubungan dengannya sudah cukup sehat.
Belum tentu, lho. Siapa tahu sebenarnya salah satu dari Anda berdua lebih dominan dan membuat yang lain merasa tertekan. Nah, kuis berikut ini, mungkin, bisa menjawab hal tersebut sekaligus memberi jalan keluar.

1. Hubungan saya dengan kekasih itu seharusnya:

a. Memiliki keterlibatan tinggi dalam berbagai hal, baik emosi, keuangan, maupun hal-hal lain.
b. Memiliki seseorang yang bertanggung jawab.
c. Melibatkan dua pribadi yang independen dan mempunyai kehidupan masing-masing.
d. Saling mendukung dan berbagi, tapi tetap menjadi diri sendiri.
2. Berterus terang kepada kekasih mengenai perasaan sebenarnya:
a. Tak pernah saya lakukan, karena pasti menimbulkan pertengkaran hebat.
b. Jarang atau hampir tak pernah, karena pasangan saya tampaknya tak peduli atau enggan menanggapi.
c. Jarang atau hampir tak pernah, sebab itu urusan saya sendiri.
d.Kapan saja saya membutuhkan, dan ia pun berlaku serupa.
3. Untuk memecahkan masalah yang terjadi, kami:
a. Membicarakan hal itu, tapi, kok, sering berakhir dengan pertengkaran, ya.
b. Mencari siapa yang salah dan biasanya itu adalah saya.
c. Menghindari pembicaraan masalah itu, dan berharap berlalu bersama waktu.
d. Mendiskusikan masalah itu dengan tenang dan rasional agar berakhir dengan baik.
4. Seberapa jauh Anda mengenal kekasih?
a. Sepenuhnya, saya rasa.
b. Cukup baik, dia pintar dalam berbagai hal.
c. Mengetahui berbagai hal penting berkaitan dengan dirinya, seperti tentang kakak dan adiknya atau pekerjaan orang tuanya.
d. Setiap hari pengetahuan saya tentang dirinya, impiannya, dan kekhawatirannya terus bertambah.

5. pernahkah Anda mempunyai Ide untuk berpindah ke lain hati:

a. Wah, tak pernah terpikirkan, tuh. Kami akan selalu bersama selamanya, dan saya tak ingin membiarkan kekasih berlalu begitu saja.
b. Mungkin saja. Habis, tak ada yang istimewa, sih, dari dirinya.
c. Mungkin, saya mulai bosan dengan kekasih. Toh, masih banyak yang lain.
d. Tampaknya tidak. Kami berdua memiliki komitmen terhadap hubungan ini dan berusaha menjaganya.
6. Kami saling menunjukkan kasih sayang, bila:
a. Sedang tidak bertengkar.
b. Kalau ada sinyal tertentu dari pasangan.
c. Kadang-kadang, karena tak terlalu penting, sih.
d. Hampir setiap saat.
7. Mengisi kebersamaan dengan cara:
a. Selalu atau setidaknya mencoba melakukan apa saja bersama.
b. Melewati waktu dengan melakukan apa saja yang diinginkan kekasih.
c. Tak terlalu sering bersama. Kami melakukan kegiatan masing-masing.
d. Melewati banyak hal bersama-sama, tapi tetap ada kegiatan yang dilakukan sendiri-sendiri.
8. Jika kekasih melakukan sesuatu yang tidak melibatkan diri Anda:
a. Saya sering merasa tak nyaman, tak dicintai atau diabaikan.
b. Saya merasa dia tak peduli, tapi saya juga lega karena itu berarti kami tak sedang bertengkar.
c. Saya merasa baik-baik saja, karena itu juga, kok, yang saya inginkan.
d. Kami biasanya sama-sama mengetahui dan menyepakati segala hal, meski terkadang dilakukan masing-masing.
9. Hal-hal yang mampu mempertahankan sebuah hubungan kasih:
a. Cinta dan pengabdian.
b. Berusaha melakukan apa pun yang dikehendaki pasangan.
c. Tetap independen dan tidak saling membutuhkan.
d. Saling mendukung, saling berbagi nilai-nilai dan keyakinan, ada kesetaraan, serta saling menerima.
10. topik hangat untuk kami perbincangkan:
a. Menghindari mendiskusikannya, sebab bisa memicu pertengkaran.
b. Kekasih selalu mendesak agar saya setuju pada pendapatnya, kalau tidak, ia bisa sangat marah.
c. Tak masalah untuk berbicara tentang hal itu.
d. Biasanya kami berbagi pandangan yang kurang lebih sama.
Jika Jawaban Anda Sebagian Besar:
A. Hubungan Sangat Tergantung. Pada hubungan seperti ini, Anda dan kekasih cenderung kelewat lengket satu sama lain. Sehingga, Anda jarang sekali berhubungan dengan pihak lain, walau sekadar untuk menjalin hubungan pertemanan.
Sayangnya, meski nyaris selalu bersama-sama, bahkan melakukan segala sesuatu bersama, Anda berdua sebenarnya tak terlalu ‘mengenal’ satu sama lain. Kemesraan dan kebersamaan Anda berdua lebih dikarenakan ketertarikan yang bersifat lahiriah, tanpa kesediaan untuk saling berkorban. Baik Anda maupun dia beranggapan, seorang kekasih seharusnya mampu memenuhi semua yang dibutuhkan pasangannya. Jika sang kekasih sedang jauh, misalnya, yang lain bisa saja menjadi sangat gelisah. Pasangan ini juga cenderung kurang efektif dalam menyelesaikan konflik.
B. Kekasih yang Dominan. Mungkin Anda akan kaget kalau mengetahui bahwa tidak selalu pihak pria bersikap dominan. Wanita pun bisa saja menjadi pihak yang menguasai. Di dalam hubungan yang seperti ini, jalannya hubungan memang sangat bergantung pada salah satu pihak sebagai ‘penguasa’ pihak yang lain.
Nah, bila sudah terjadi pelecehan emosi, maka dapat pula berlanjut pada kekerasan fisik, atau ancaman yang mengarah ke hal tersebut. Kedua orang yang terlibat dalam hubungan seperti ini, biasanya cenderung punya rasa percaya diri yang rendah dan jarang terbuka satu sama lain. Bila ada persoalan pun, biasanya mereka abaikan, hingga kemudian muncul dalam bentuk ledakan pertengkaran. Tapi, biasanya kekasih dominanlah yang memegang kendali.
C. Hubungan yang Independen. Pasangan yang terlibat dalam hubungan ini biasanya terlalu tersedot oleh kehidupan masing-masing, sehingga sering kali ‘lupa’ pada hubungan yang terjalin. Masing-masing terlalu bahagia dengan apa yang mereka lakukan sendiri. Hubungan seperti ini, dari permukaan mungkin saja terlihat baik-baik dan cukup bahagia. Karena, konflik memang relatif kecil. Tapi, dengan mudah juga hubungan yang datar dan tak mau saling menyelami ini, menimbulkan kebosanan. Sekali saja kontak emosi tak lagi mendominasi hubungan di antara pasangan ini, salah satu akan mencarinya dari orang lain.
D. Hubungan Saling Membutuhkan. Pasangan yang terlibat dalam hubungan saling membutuhkan ini, akan merasa puas dan bahagia. Masing-masing mencoba memegang komitmen terhadap hubungan yang terjalin. Keduanya juga percaya, setiap masalah yang muncul di antara mereka harus diselesaikan dengan baik.
Pasangan ini juga tetap mandiri, meski secara emosi terikat kuat satu sama lain. Mereka sering menghabiskan waktu berdua, tapi menyadari masing-masing tetap membutuhkan waktu untuk diri sendiri.
Berdasarkan hubungan saling menghargai, saling mendukung dan saling menerima apa adanya, kedua pihak merasa perlu menjaga kelanggengan hubungan. Mereka merasa perlu meningkatkan kualitas kehidupan bersama. Mereka juga menyadari, suatu hubungan membutuhkan kerja keras agar tetap sehat dan berkembang dengan baik.
Ref: Femina

Wanita sholeh

Wanita solehah
Adalah sebaik-baik keindahan
Menatapnya menyejukkan qalbu
Mendengarkan suaranya menghanyutkan batin
Ditinggalkan menambah keyakinan

Wanita solehah adalah bidadari syurga yg hadir di dunia,
Wanita solehah adalah ibu bagi anak-anak yg mulia
Wanita solehah adalah isteri
Yang meneguhkan jihad suami
Wanita solehah mendapat rahmat bagi rumah tangga
Cahaya dunia dan akhirat

Perhiasan yang paling indah
bagi seorang abdi Allah
Itulah ia wanita sholehah
Ia menghiasi dunia

Aurat ditutup demi kehormatan
Kitab Al Qur'an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya
Walau berjualan di rumah saja

Karena iman dan juga Islam
Telah menjadi keyakinan
Jiwa raga mampu di korbankan
Harta kemewahan dileburkan

Di dalam kehidupan ini
dia menampakkan kemuliaan
Bagai sekutum mawar yang tegar
Ditengah gelombang kehidupan

Aurat ditutup demi kehormatan
Kitab al Qur'an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya
Akhlak mulia yang ia hadirkan

Wanita SHOLEHAH…....

Jumat, 17 Desember 2010

Praising Alloh

I know you are there 
Little bird, 
Covered by rich green, talking to the tree 
Yes, a talking tree! 

I know you are hiding 
Little ant, 
Under the solid brown, listening to the song 
Yes, the singing earth! 

I know you are relaxing 
Tiny drop of rain, 
Inside the airy white, hearing the laugh 
Yes, a laughing cloud! 

I know you are dancing 
Little bee, 
Beside fresh colors, joining a prayer 
Yes, a praying flower! 

I know you are breathing 
Little fish, 
Deep in the wide blue, amazed by stories 
Yes, the Historian Ocean! 

I am sitting in my room 
Seeing you all in the heart of my eye 
Praising the work of God 
Wishing to add more before I die 

Talking tree 
Singing earth 
Laughing cloud 
Praying flower; and 
Historian Ocean 
Let me join you, and be sublime 
Praising Allah till the end of our time!



Author :-   Sis Zoya Ahmad

Selasa, 14 Desember 2010

Kupu-kupu dan anak laki-laki

Suatu hr ada seorang anak laki-laki sedang memperhatikan sebuah kepompong.. Dan ternyata didlmnya ada kupu-kupu yg sedang berjuang untuk melepaskan diri dari dalam kepompong dan Kelihatannya begitu sulitnya.
Si anak laki-laki tsb merasa kasihan pada kupu-kupu tsb dan berpikir cara untuk membantu si kupu-kupu agar bisa keluar dengan mudah. Akhirnya si anak laki-laki tadi menemukan ide dan segera mengambil gunting dan membantu memotong kepompong agar kupu-kupu bisa segera keluar dari sana. Alangkah senang dan leganya si anak laki-laki tsb.

Tetapi apa yang terjadi ??? Si kupu-kupu memang bisa keluar dari sana,Tetapi Kupu-kupu tsb tidak dapat terbang,hanya dpt merayap

Apa sebabnya??? Ternyata bagi seekor kupu-kupu yg  sedang berjuang dari kepompongnya tsb, yg mana pd saat dia mengerah kan seluruh tenaganya, ada suatu cairan didlm tubuhnya yg mengalir dengan kuat ke seluruh tubuhnya yg membuat sayapnya bisa mengembang sehingga ia dapat terbang, tetapi krn tdk ada lagi perjuangan tsb maka sayapnya tidak dapat mengembang sehingga jadilah ia seekor kupu-kupu  yg hanya dapa merayap.

Kadang kala good intention, niat baik kita belum tentu menghasilkan sesuatu yg baik.

Sama seperti pada saat kita mengajar anak kita. Kadang kala kita sering membantu mereka krn kasihan atau rasa sayang, tp sebenarnya malah membuat mereka tidak mandiri.

Membuat potensi dalam dirinya tidak berkembang. Memandulkan kreativitas, karena kita tdk tega melihat mereka mengalami kesulitan, yg sebenarnya jika mereka berhasil melewatinya, justru menjadi KUAT.

Demikian jg pd saat kita sedang hrs berjuang menghadapi sesuatu, jangan mengharapkan bantuan orang lain,berjuanglah dahulu dengan mengerahkan segala kemampuan kita... Hidup memang penuh dgn PERJUANGAN.

Sesungguhnya kita sering menyalahkan situasi yang kita hadapi, namun ternyata situasilah yang mendewasakan kita...

Ditulis oleh Pramono Dewo
Dari milis motivasi

kebahagiaan ada pada pilihan kita sendiri

tidak ada orang yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu. Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia, karena yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri. Kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu merasa berkecukupan, tidak merasa minder, selalu percaya diri, kamu tidak akan merasa sedih. Sesungguhnya pola pikir kita yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar. Bahagia atau tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, seberapa cantik/tampan pasanganmu, atau sesukses apa hidupmu.

Kebahagiaan adalah masalah pilihan: apakah kamu memilih untuk bahagia atau tidak. Bila itu terletak di tangan kita maka pilihlah untuk BAHAGIA.

dari milis motivasi

sifat air

1. Air mempunyai tiga sifat istimewa
2. Pertama air dapat memberikan makan kepada siapa saja
3. Kedua, karena lunak, air tidak menetang hal- hal yang menyimpang, namun membiarkan semuanya itu berjalan bagaimana mestinya
4.Ketiga, air mengalir ke tempat rendah yang diremehkan orang. Seperti air, yang tempatnya di bawah, orang yang berbudi luhur mau bersikap rendah
5. seperti air yang dalam dan jernih, orang berbudi luhur tetap diam dan menyendiri
6. seperti air yang memberikan makanan kepada siapa pun secara adil, orang yang berbudi luhur tidak pamrih untuk sesuatu yang dilakukannya
7. Apapun yang dikatakan, orang berbudi luhur selamanya jujur dan benar; seperti refleksi suatu benda di air
8 . Karena sifatnya yang lemah, air dapat mengambil bentuk apapun, tergantung dari tempatnya. Kalau orang bisa seperti air, dia dapat memperoleh hasil yang spontan.

sifat air, merupakan renungan conficius
dari milis motivasi

Mengandalakan panca indra

Kebutuhan seseorang terbatas, namun keinginan seseorang tak terbatas
- Terlalu banayak menikmati warna bisa merusak penglihatan
- Terlalu banyak menikmati bunyi akhirnya bisa merusak telinga
- terlalu banyak manikmati makanan bisa merusak rasa
- terlalu banyak melakukan kegiatan , seperti berburu bisa merusak pikiran dan kesehatan mental
- Terlalu banyak mengumpulkan kekayaan membuat orang tidak merasa aman dan merusak mentalnya

Dalamnya laut tidak bisa diukur, demikian juga jalan hidup seseorang. Dalam mengejar ambisi, sesorang tidak tahu kapan harus berhenti. Yang diperoleh bukan kepuasan dan kenyamanan, tapi rasa takut yang terus menerus dan bencana yang akan menimpanya (conficius)

dari milis motivasi

Harga kekuasaan hanya sama dengan segelas air.....

Khalifah Harun Ar Rasyid sedang dalam sebuah perjalanan melintasi sebuah gurun pasir menunggangi unta. Bersamanya Seorang Penasehat yang bijak, Ibnu As Samak. Perjalanan panjang di siang yang panas. Terik matahari membuat dehidrasi dan sang khalifah pun kehausan. Pada satu tempat yang teduh, Harun ar Rasyid menepi.

Ibnu Samak menawarkan segelas air sambil berujar, “Khalifah…, dalam kondisi panas dan tenggorokan kehausan, andai kata kau tidak dapatkan air untuk minum kecuali dengan harus mengeluarkan separuh kekuasaanmu, sudikah engkau membayar dan mengeluarkannya? !”

Tanpa pikir panjang khalifah ar Rasyid menjawab, “Tentu Aku bersedia membayarnya seharga itu asal tidak mati kehausan!”

Maka usai mendengarnya, Ibnus Samak memberikan segelas air itu dan khalifah pun tidak lagi kehausan.

Kemudian Ibnu Samak melontarkan pertanyaan lagi, “Wahai Khalifah, andai air segelas yang kau minum tadi tidak keluar dari lambungmu selama beberapa hari tentulah amat sakit rasanya. Perut jadi gak keruan dan semua urusan jadi berantakan karenanya. Andai kata bila kau berobat demi mengeluarkan air itu dan harus menghabiskan separuh kekayaanmu lagi, akankah kau sudi membayarnya? ”

Mendengar itu, sang khalifah merenungi kondisi yang disebut oleh Ibnu Samak. Seolah mengamini maka khalifah menjawab, “Saya akan membayarnya meski dengan separuh kekuasaanku !”

Mendengar jawaban dari sang khalifah, maka Ibnus Samak sang penasehat raja yang bijak kemudian berkomentar, “O…., kalau begitu seluruh Kekuasaan yang khalifah miliki itu rupanya hanya senilai segelas air saja!”

Sahabat, Itu baru kenikmatan segelas air...., coba kita renungkan dan kita rasakan betapa nikmat yang dilimpahkan Allah SWT kepada kita amat sangat banyak, hingga kita tak akan mampu menghitungnya.

Mata kita dengan leluasanya memandang indahnya dunia dan segala ciptaanNYA, akankah kita gunakan untuk memandang yang dilarang oleh Allah Yang Maha Melihat ?

Pendengaran kita mampu menangkap segala bentuk informasi yang membuat kita menjadi orang hebat, akankah kita pakai mendengar hal-hal yang melanggar aturan Allah Yang Maha Mendengar ?

Mulut dan Lidah kita yang mampu menikmati berbagai rasa dan kelezatan serta mengkomunikasikan segala bentuk perasaan dan kebijakan, sudahkah kita jaga agar tidak melukai ? seberapa seringkah kita baca dan kita patuhi Surat-Surat Cinta (Firman) dari Yang Maha Pembuat Kebijakan

Nafas kita yang setiap detik mensuplai kebutuhan oksigen untuk tubuh dan kehidupan kita secara Cuma-Cuma, akankah kita sia-siakan detik demi detik berlalu tanpa ada kontribusi untuk memperjuangkan tegaknya aturan-aturan Allah SWT dalam diri, keluarga dan masyarakat kita ?

Kaki tangan kita yang mampu bergerak secara leluasa untuk mengerjakan berbagai aktifitas kehidupan, sudahkan kita mengekspresikan ketundukan dan ketaatan dengan bersujud dan rukuk kepadaNya disaat Dia memanggil kita ?

Harta dan Kekayaan yang telah diamanahkan kepada kita, sudahkan kita sucikan ? sudah relakah kita investasikan untuk Planning Sukses Akhir Hayat kita ? dan masih banyak nikmat lainnya yang kalau kita hitung dan kita rinci satu per satu kita tidak akan mampu menghitungnya.

dari milis motivasi