Wanita suci,
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa peduli?
Karena toh kau tak mengenalku dan memang tak perlu
mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu dengan bunga
terindah
sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah,
tersempurna dan
tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu, karenanya kau
tak
membutuhkan persamaan.
Wanita suci,
Jangan pernah biarkan aku menatapmu penuh, karena akan
membuatku mengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding
khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa,
sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku
yang masih penuh
Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.
Wanita suci,
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak
berujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu,
meski ujung
penutupmu pun tak berani kusentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku karena
sucimu
kaupertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku bila
kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.
Wanita suci,
Jangan pernah kautatapku penuh
Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku
seorang yang masih
kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah burukku,
mengenakan
pakaian sutra emas.
Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor dari
Lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau
termanipulasi.
Karena kau toh hanya manusia-hanya wanita
Wanita suci,
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang
dengan sepenuh hati
membawamu kehadapan Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam
kitab suci, tak
perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam rangkaian
khitbah dan akad
yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah
hakmu, seperti
dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir dalam
kitab suci.
Wanita suci
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati
ikhlas
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu, mungkin
sekarang atau
nanti, bahkan mungkin tak ada sampai kau mati.
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua
lelaki di fana
saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu,
yang kaubangun
dengan segala kekhusyu’an tangis do’amu.
Wanita suci
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu
pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang terpilih
itu, melainkan
pada jalan yang kaupilih,
seperti kisah seorang wanita suci di masa lalu yang
meminta ke-Islam-
an sebagai mahar pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu
menerima
keputusan Sang Kekasih Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima
cinta dan menerima cinta dalam setiap denyut nadi
kita.
=====
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.”
(HR Muslim)
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa peduli?
Karena toh kau tak mengenalku dan memang tak perlu
mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu dengan bunga
terindah
sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah,
tersempurna dan
tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu, karenanya kau
tak
membutuhkan persamaan.
Wanita suci,
Jangan pernah biarkan aku menatapmu penuh, karena akan
membuatku mengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding
khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa,
sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku
yang masih penuh
Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.
Wanita suci,
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak
berujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu,
meski ujung
penutupmu pun tak berani kusentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku karena
sucimu
kaupertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku bila
kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.
Wanita suci,
Jangan pernah kautatapku penuh
Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku
seorang yang masih
kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah burukku,
mengenakan
pakaian sutra emas.
Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor dari
Lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau
termanipulasi.
Karena kau toh hanya manusia-hanya wanita
Wanita suci,
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang
dengan sepenuh hati
membawamu kehadapan Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam
kitab suci, tak
perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam rangkaian
khitbah dan akad
yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah
hakmu, seperti
dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir dalam
kitab suci.
Wanita suci
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati
ikhlas
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu, mungkin
sekarang atau
nanti, bahkan mungkin tak ada sampai kau mati.
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua
lelaki di fana
saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu,
yang kaubangun
dengan segala kekhusyu’an tangis do’amu.
Wanita suci
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu
pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang terpilih
itu, melainkan
pada jalan yang kaupilih,
seperti kisah seorang wanita suci di masa lalu yang
meminta ke-Islam-
an sebagai mahar pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu
menerima
keputusan Sang Kekasih Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima
cinta dan menerima cinta dalam setiap denyut nadi
kita.
=====
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.”
(HR Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar