Jujur saja, bermain Face Book memang sangat mengasyikkan. Banyaknya waktu terbuang tampaknya tidak bermakna apa-apa dibandingkan dengan kemasyukannya. Jadi tidak heran jika kemudian ada perasaan seperti baru nongkrong sebentar di depan kompi, eee..ternyata sudah tiba waktunya menjemput anak sekolah, padahal belum ada masakan di rumah sedangkan setrikaan masih menggunung melambai-lambai minta digosok. ..fyuuhh...
Bagaimana tidak mengasikkan, secara banyak menu disana. Ada es teler,nasi padang,mi ayam, sate padang, ayam pop, eskrim dll yang bisa dikirimkan secara virtual kepada teman tercinta tanpa mengolah lebih dulu. Urusan kenyang nanti dulu, yang penting ngiler coy !...gitu prinsipnya. Bahkan kalau mau lempar-lemparan sepatu atau timpuk-timpukan tas kulit bermerk juga bisa, meski lagi-lagi secara virtual.
Ealah..tapi kok ya bisa bikin seneng.
Paling menyenangkan kalau bisa bertemu dengan teman lawas. Posting foto-foto jadul menjadi sepert barang anyar karena munculnya komen-komen lucu dari si empunya wajah beserta teman-teman, dan sumpih hal ini akan membuat kita ketawa-ketiwi, melupakan basa-basi serta kembali pethitha-pethithi ( gaya,serasa masih muda). Memang kalau dipikir-pikir ngFB seperti kegiatan tidak bermutu, wagu, dan lucu. Apalagi jika mami, daddy,opa dan oma ikut terlibatdi dalamnya. Tapi prens, fenomenanya memang begitu….
Belakangan ini, seseorang dianggap tidak gaul margaul jika belum ‘ngeFesbuk’ Padahal belum tentu demikian, karena faktanya masih banyak yang berpikir panjang untuk tidak membuka account FB. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh beberapa factor:
1. Mungkin super sibuk karena terjerat dengan pekerjaan kantor sehingga tidak sempat ngeklik FB.
2. Mungkin tidak berlangganan internet
3. Gaptek ( padahal kalau niat sekejap juga bisa canggih )
4 . Tidak suka bersosialisasi. Karena pada umumnya seseorang akan tetap exist dalam FB jika sering berkunjung atau membuat komen di FB teman2nya.
5. Takut (mungkin dilarang pasangan karena ada kecenderungan akan mengganggu stabilitas hubungan)…ho..ho…ho…segala kemungkinan bisa terjadi.kan ?
6. Emoh kecanduan.
FB addict..?...waw…..memangnya bisa begitu…?..bisa saja sodara-sodara, apalagi tidak ada kesibukan lain yang menyita waktu. Lantas bagaimana kita bisa dikategorikan sebagai kecanduan ‘mesbuk’?...yah..kira2 beginilah….
- Merasa gelisah jika sehari saja tidak menengok halaman FB, hidup serasa bagaikan sayur brongkos tanpa kluwek,,tidak komplit kurang bumbu dan hambar….oh…. tidaakkkss..
- Lebih suka chatting dan saling memberikan komen daripada nonton tivi atau ngobrol dengan keluarga.
- Buat yang pake Black Berry, akan lebih sering bertabrakan dengan orang secara terlalu khusu’ memantau FBnya tanpa melihat sekitar, lebih gaswath lagi kalau sudah mulai sering kesandung. - Sering mempraktekkan multi tasking. Memasak disambi bermain fesbuk secara kompi diset dekat dengan dapur. Nguleg sambel disambi chatting,komen sana-sini,gonta-ganti status di wall, upload foto, serta scan foto jadul untuk dipublish. Dan ini dilakukan mami dengan riang gembira sembari tetap melakukan gerakan mis-tumis, reng-goreng, yur-sayur, dan sreng-osreng…..weleh..weleh
Jadi jangan heran jika anak tiba-tiba berteriak protes …..
“ Mama sekarang masakannya kok nggag enak sih..?”
“ Bikin nasi goreng kelembekan…..bikin mi goreng nggag enak… “
-Lebih parah kalau suami sudah mulai menekuk wajah hingga 7 lipatan, weee...harus dikurangi frekuensi nge FB jika tidak menginginkan ada perang dunia ke tiga. Kemungkinan ada indikasi tercium gerakan CLBK (cinta lama bersemi kembali), terdedahnya KTS ( kasih tak sampai ), atau mungkin terkuaknya kisah Gatot alias gagal total. oH…Nooooo…..
Prens….Kalau direnungkan,tenyata banyak juga kelemahan FB jika kita tidak pinter-pinter mengambil positipnya saja. (ya jelas laah…)Jangan sampai kecanduan barang ini karena dampaknya seperti halnya barang yang bisa membuat ketergantungan lainnya
Aahhh….Mungkin kalau bang Napi tahu masalah ini dia juga akan berkata WasPaDalah !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar